Tuesday, January 22, 2008

Akuntansi Persediaan Barang

Istilah yang digunakan untuk menamai barang-barang yang dimiliki perusahaan tergantung jenis perusahaan tersebut. Untuk perusahaan dagang, persediaannya disebut persediaan barang dagangan. Untuk perusahaan manufaktur, persediaan barangnya terdiri dari persediaan bahan baku dan penolong, persediaan supplies pabrik, persediaan barang dalam proses dan persediaan barang jadi. Persediaan bahan baku adalah bahan utama untuk menghasilkan sebuah produk, contohnya : perusahaan mebel bahan bakunya kayu, sedangkan bahan penolongnya adalah paku, cat, plitur dll. Persediaan supplies adalah barang-barang yang mempunyai fungsi untuk memperlancar proses produksi, contoh : oli mesin, bahan pembersih mesin. Persediaan barang dalam proses adalah barang-barang yang masih dalam proses pengerjaan. Persediaan barang jadi adalah persediaan produk yang sudah jadi.

Metode pencatatan persediaan
1. Metode Fisik
Metode fisik adalah metode penghitungan secara langsung (stock opname) jika ingin mengetahui persediaan akhir. Setelah persediaan barang yang ada di gudang dihitung baru bisa diketahui persediaan akhirnya. Dari persediaan ini kemudian diperhitungkan harga pokoknya.
Kelemahan metode fisik adalah jika ingin menyusun laporan keuangan dalam jangka pendek maka penghitungan persediaan ini akan memakan waktu yang lama. Mutasi keluar masuk persediaan tidak diketahui jadi kemungkinan ada penyimpangan persediaan tidak diketahui.

2. Metode Buku (Perpetual)
Dalam metode buku setiap jenis persediaan dibuatkan rekening sendiri-sendiri. Setiap terjadi masuk dan keluar barang dicatat pada buku sehingga dengan cepat dapat diketahui persediaan akhir. Kelebihan metode buku adalah adanya kontrol terhadap persediaan barang, misalnya pada akhir tahun dilakukan stock opname jika catatan pada buku tidak sama dengan fisik yang sebenarnya maka ada kesalahan. Mungkin ada barang yang hilang atau ada kesalahan dalam pencatatan pada buku.

Tips Mendapatkan Kerja untuk Lulusan Akuntansi

1. Sebagai lulusan akuntansi harus bisa membuat minimal format neraca dan laba rugi, syukur-syukur bisa menyusun laporan keuangan. Jika kedua-keduanya tidak bisa maka muloi sekarang belajar lagi cara membuat laporan keuangan. Berdasarkan pengalaman mengikuti tes dan mengetes banyak lulusan sarjana akuntansi yang tidak bisa membuat neraca atau laba rugi walaupun tesnya cuma membuat format dari neraca atau laba rugi.
Cara belajarnya yaitu dengan latihan soal-soal tentang membuat neraca dan laba rugi. Akan percuma jika anda tahu bagaimana format neraca dan laba rugi jika anda dites untuk membuat membuat laporan keuangan dari transaksi-transaksi keuangan tidak bisa. Dengan berlatih mengerjakan soal membuat laporan keuangan semoga saja jika anda dites untuk membuat laporan keuangan anda bisa membuatnya. Pelajari juga tentang :
 Pertukaran aktiva bagaimana jurnalnya ?
 Bagaimana jurnalnya penghapusan piutang tak tertagih ?
 Akuntansi konsinyasi, akuntansi pusat dan cabang
 Rasio-rasio keuangan

2. Setidak-tidaknya anda juga harus tahu tentang pajak. Berapa tarif pajak untuk PPh badan, PPh pribadi, PPh ps. 21 dan PPN beserta jurnalnya.

3. Setelah semua tes lulus, tinggal yang terakhir tentang gaji. Berapa gaji yang anda minta ? Begitu biasanya mereka bertanya. Anda boleh menyebutkan angka tertentu tapi jangan terlalu tinggi daripada standar gaji di perusahaan tersebut, apalagi apabila anda belum punya pengalaman sama sekali. Jangan terlalu tinggi dan jangan pula terlalu rendah. Jika terlalu tinggi sudah pasti anda tidak akan diterima. Sedang jika terlalu rendah maka itu sama saja dengan merendahkan diri anda sendiri. Kalau bisa tanyalah berapa standar gaji yang berlaku di perusahaan tersebut.

4. Tips yang terakhir adalah Berdoa. Jodoh, rizki dan mati itu yang menentukan Tuhan Yang Maha Esa, kita hanya bisa berusaha untuk bisa mendapatkan pekerjaan. Kalau setelah semua tes kita lalaui dengan mulus dan anda merasa dapat menyelesaikan semua tes dengan baik dan anda merasa apa yang anda kerjakan 100 % benar tapi anda tidak diterima kerja mungkin pekerjaan tersebut bukan rizki anda.

Semoga tips ini berguna.

Neraca Lajur




Neraca lajur adalah kertas kerja yang berbentuk kolom-kolom (lajur) yang digunakan untuk menampung rangkuman transaksi-transaksi rekening buku besar beserta penyesuaiannya sehingga dihasilkan suatu laporan keuangan. Neraca lajur digunakan agar dalam menyusun laporan keuangan dapat lebih sistematis dan meminimkan kesalahan dalam menyusun laporan keuangan. Neraca lajur tidak bersifat formal dan hanya untuk intern saja sehingga tidak perlu diberikan ke pihak lain. Dalam neraca lajur, saldo rekening-rekening buku besar disesuaikan, diseimbangkan dan disusun menurut cara-cara yang sesuai dengan penyusunan rekening-rekening dalam laporan keuangan.
Pemakaian neraca lajur juga dapot menunjukkan bahwa prosedur-prosedur yang perlun dilakukan untuk menyusun laporan keuangan telah dilaksanakan seluruhnya.
Urutan kolom-kolom dari kiri ke kanan neraca lajur menurut buku diktat adalah : neraca saldo – penyesuaian – neraca saldo setelah penyesuaian – laba rugi – neraca.
Urutan kolom-kolom dari kiri ke kanan neraca lajur secara praktek adalah : neraca awal – mutasi – neraca saldo – penyesuaian – laba rugi – neraca.

Perbedaan susunan neraca lajur menurut buku diktat dengan praktek di lapangan adalah :
Neraca awal :
Neraca lajur menurut buku tidak mencantumkan neraca awal tahun, sedang pada neraca lajur secara praktek neraca awalnya dicantumkan
Mutasi :
Dalam neraca lajur menurut buku tidak dicantumkan mutasi, sedangkan pada praktek dicantumkan.
Mutasi adalah arus keluar masuk kas atau bertambah atau berkurang rekening-rekening buku besar.

Kalau dilihat dari segi sistematis dan menghindari kesalahan, penggunaan kolom atau lajur mutasi tentu lebih baik dari pada merangkum secara langsung perubahan rekening buku besar pada neraca saldo. Kalau transaksi yang terjadi sangat sedikit mungkin penggunaan neraca saldo langsung bisa digunakan tapi jika transaksi yang terjadi dalam perusahaan sangat banyak maka penggunaan kolom muatsi lebih disarankan.
Penggunaan mutasi pada neraca lajur juga menghindari kesalahan dalam mendebet atau mengkredit suatu transaksi.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Macys Printable Coupons