Setelah pada posting sebelumnya saya membahas tentang bagaimana mengenali jenis transaksi berdadarkan bukti yang ada. Pada posting kali ini saya akan membahas tentang jurnal. Setelah kita tahu jenis rekening/ account sebuah bukti maka langkah selanjutnya adalah meng-jurnal bukti tersebut ke jurnal yang sesuai. Masalahnya apakah kita akan menjurnal per pasang per pasang debit dengan kredit ? seperti pada teori di bsngku kuliah/ sekolah. Kalau transaksinya sedikit tidak masalah, tapi kalau transaksinya sangat banyak kalau harus menjurnal per pasang per pasang debit dan kredit, cape deh....
Dalam dunia kerja segalanya harus cepat, manajemen membutuhkan data yang cepat tersaji untuk dapat cepat membuat keputusan atau planning sehingga bisa tetap bersaing dengan para pesaing. Dan data yang dihasilkan oleh seorang accounting sangat penting bagi manajemen dapat menentukan planning atau membuat sebuah keputusan. Oleh karena itulah seorang accounting harus bisa bekerja secara cepat dan efisien.
Langsung saja. Untuk lebih efisien maka jurnal-jurnal yang kita buat kita kelompok-kelompokkan sesuai dengan jenis jurnal. Ada lima jenis jurnal yaitu : jurnal kas masuk, jurnal kas keluar, jurnal penjualan, jurnal pembelian dan jurnal memorial.
Jurnal kas masuk dan kas keluar biasanya digabung menjadi arus kas. Arus kas adalah arus keluar masuk kas. Setiap pengeluaran tunai atau pemasukan tunai maka dimasukkan ke dalam jurnal keluar masuk kas. Termasuk juga menerimaan tunai karena penjualan.
Jurnal Penjualan punya kaitan dengan Piutang Dagang. Jika penjualannya adalah kredit maka akan timbul piutang. Penjualan tunai dengan penjualan secara kredit pencatatannya harus dipisah. Penjualan tunai biasanya sudah masuk dalam jurnal kas masuk, kemudian pada akhir periode ditambahkan dengan penjualan kredit untuk mengetahui omset atau total penjualan.
Jurnal Pembelian punya kaitan dengan Hutang Dagang. Segala jenis pembelian kalau pembeliannya kredit maka harus dimasukkan Jurnal Pembelian.
Jurnal Memorial adalah jurnal yang mencatat transaksi yang tidak termasuk empat jurnal di atas. Contoh jurnal memorial adalah pembebanan penyusutan aktiva perusahaan.
Jurnal-jurnal yang tersebut di atas nantinya masih dikelompokkan lagi sesuai dengan account atau rekening masing-masing transaksi.
Dalam dunia kerja segalanya harus cepat, manajemen membutuhkan data yang cepat tersaji untuk dapat cepat membuat keputusan atau planning sehingga bisa tetap bersaing dengan para pesaing. Dan data yang dihasilkan oleh seorang accounting sangat penting bagi manajemen dapat menentukan planning atau membuat sebuah keputusan. Oleh karena itulah seorang accounting harus bisa bekerja secara cepat dan efisien.
Langsung saja. Untuk lebih efisien maka jurnal-jurnal yang kita buat kita kelompok-kelompokkan sesuai dengan jenis jurnal. Ada lima jenis jurnal yaitu : jurnal kas masuk, jurnal kas keluar, jurnal penjualan, jurnal pembelian dan jurnal memorial.
Jurnal kas masuk dan kas keluar biasanya digabung menjadi arus kas. Arus kas adalah arus keluar masuk kas. Setiap pengeluaran tunai atau pemasukan tunai maka dimasukkan ke dalam jurnal keluar masuk kas. Termasuk juga menerimaan tunai karena penjualan.
Jurnal Penjualan punya kaitan dengan Piutang Dagang. Jika penjualannya adalah kredit maka akan timbul piutang. Penjualan tunai dengan penjualan secara kredit pencatatannya harus dipisah. Penjualan tunai biasanya sudah masuk dalam jurnal kas masuk, kemudian pada akhir periode ditambahkan dengan penjualan kredit untuk mengetahui omset atau total penjualan.
Jurnal Pembelian punya kaitan dengan Hutang Dagang. Segala jenis pembelian kalau pembeliannya kredit maka harus dimasukkan Jurnal Pembelian.
Jurnal Memorial adalah jurnal yang mencatat transaksi yang tidak termasuk empat jurnal di atas. Contoh jurnal memorial adalah pembebanan penyusutan aktiva perusahaan.
Jurnal-jurnal yang tersebut di atas nantinya masih dikelompokkan lagi sesuai dengan account atau rekening masing-masing transaksi.