Thursday, September 18, 2008

Piutang

Piutang termasuk aktiva lancar. Artinya piutang tersebut dapat dicairkan dalam jangka waktu yang singkat, maksimal dalam satu tahun buku. Ditinjau dari sumber terjadinya, piutang digolongkan menjadi dua kategori yaitu :


1. Piutang Usaha

Piutang Usaha ( account receivable ) ini timbul dari hasil utama perusahaan yang berupa penjualan produk atau penjualan jasa dan layanan yang diberikan perusahaan. Piutang ini seluruhnya dapat dimasukkan sebagai aktiva lancar dengan syarat jangka waktu penagihannya kurang dari satu tahun.


2. Piutang Lain-lain

Piutang Lain-lain ( other receivable ) timbul karena transaksi selain dari kegiatan usaha utama perusahaan, misalnya penjualan aktiva perusahaan, pemberian pinjaman kepada karyawan.


Piutang dalam laporan keuangan ditulis sebesar jumlah kotor tagihannya dan disertai dengan jumlah taksiran piutang yang tidak dapat ditagih / piutang diragukan.
Jurnal yang berkaitan dengan piutang usaha sebagai berikut :


- Timbulnya piutang usaha karena penjualan kredit :

Piutang Usaha 50.000.000

Penjualan 50.000.000


( Penjualan tidak kena PPN )

Piutang Usaha 55.000.000

Penjualan 50.000.000

PPN Keluaran 5.000.000


( Penjualan kena PPN )


- Terjadi pengembalian barang oleh konsumen :
Retur 1.000.000
Piutang Usaha 1.000.000
( retur barang tidak kena PPN )

Retur 1.000.000
PPN Keluaran 100.000
Piutang Usaha 1.100.000
( retur barang kena PPN )


- Pemberian potongan atas penjualan tunai :
Kas 49.000.000
Pot. Tunai 1.000.000
Penjualan 50.000.000


Kadang piutang tidak dapat ditagih keseluruhan, hal ini menimbulkan kerugian. Jika jumlah piutang yang tidak dapat ditagih relatif kecil, perusahaan tidak perlu membentuk cadangan / penyisihan. Tapi jika jumlah piutang yang tidak dapat ditagih jumlahnya cukup besar dan berisiko maka sebaiknya perusahaan membentuk cadangan.

Metode penghapusan piutang yaitu :
a. Metode penghapusan langsung ( direct write off method )
Ketika dalam satu tahun buku ada piutang tidak tertagih maka pada akhir tahun dilakukan penghapusan dengan jurnal :

Biaya piutang tidak tertagih 5.000.000
Piutang Usaha 5.000.000

b. Metode penyisihan / cadangan ( allowance method )
Dengan metode ini, piutang yang diperkirakan tidak dapat ditagih dicatat dengan jurnal. Contoh, piutang usaha Rp 20.000.000,- diperkirakan 2% tidak dapat ditagih. Maka jurnal untuk penyisihan piutang tidak tertagih adalah :

Biaya piutang tidak tertagih 400.000
Penyisihan piutang tidak tertagih 400.000
( 20.000.000 x 2% = 400.000 )

2 comments:

maateca said...

Bagaimana jika piutang yang diterima lebih besar dari jumlah yang dicatat.. bagaimana pencatatannya? terima kasih

khoiri said...

@chalyzha : Piutang tetap dicatat sesuai jumlah aslinya, kelebihan pembayaran piutang itu dicatat sebagai uang muka penjualan, jika setelah dikonfirmasi kepada yang membayar, kelebihan pembayarannya itu diperhitungkan untuk hutang mereka selanjutnya. Jika ternyata setelah dikonfirmasi, yang membayar piutang merelakan kelebihan pembayarn tersebut maka atas kelebihan tersebut dicatat sebagai pendapatan

jurnalnya
>> Kas Rp 6.000.000
>>>>>> Piutang Rp 5.900.000
>>>>>> Uang Muka Penjualan/Pendapatan Rp 100.000

*jurnal di atas hanya contoh saja

Post a Comment

silahkan beri pendapat atau pertanyaan

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Macys Printable Coupons