Tuesday, July 29, 2008

Metode Perpetual dan Periodik

1. Metode Perpetual

Sistem pencatatan metode perpetual disebut juga metode buku adalah sistem dimana setiap persediaan yang masuk dan keluar dicatat di pembukuan.

Setiap jenis barang dibuatkan kartu persediaan dan di dalam pembukuan dibuatkan rekening pembantu persediaan. Rincian dalam buku pembantu bisa diawasi dqari rekening kontrol persediaan barang dalam buku besar. Rekening yang digunakan untuk mencatat persediaan ini terdiri dari beberapa kolom yang dapat dipakai untuk mencatat pembelian, penjualan dan saldo persediaan. Setiap perubahan dalam persediaan diikuti dengan pencatatan dalam rekening persediaan sehingga jumlah persediaan sewaktu-waktu dapat diketahui dengan melihat kolom saldo dalam rekening persediaan. Masing-masing kolom dirinci lagi untuk kuantitas dan harga perolehannya.

Penggunaan metode buku akan memudahkan penyusunan neraca dan laporan laba rugi jangka pendek, karena tidak perlu lagi mengadakan perhitungan fisik untuk mengetahui jumlah persediaan akhir.

Ciri-ciri terpenting dalam sistem perpetual pada perjurnalan adalah :

a. Pembelian barang dagangan dicatat dengan mendebet rekening persediaan

b. Harga pokok penjualan dihitung untuk tiap transaksi penjualan dan dicatat dengan mendebet rekening HPP pada persediaan.

c. Persediaan merupakan rekening kontrol dan dilengkapi dengan buku pembantu persediaan yang berisi catatan untuk setiap jenis persediaan. Buku pembantu persediaan menunjukkan keuantitas dan harga perolehan untuk setiap jenis barang yang ada dalam persediaan.

2. Metode Periodik

Pada metode ini, apabila terjadi pembelian maka jurnalnya adalah mendebet rekening pembelian dan mengkredit kas atau utang dagang. Jika terjadi penjualan maka jurnalnya adalah mendebet rekening kas/ piutang dagang dan mengkredit rekening penjualan. Untuk mengetahui persediaan akhir dilakukan inventarisasi atau stock opname pada akhir periode.

Dari kedua metode di atas, metode persediaan periodik lebih sederhana dan lebih mudah penyelenggaraannya bila dibandingkan dengan metode perpetual. Namun ditinjau dari segi ketepatan dan kecepatan informasi yang dihasilkan, metode persediaan perpetual jauh lebih unggul. Setiap saat persediaan akhir dapat diketahui.

Perbandingan Metode Perpetual dengan Periodik

Sistem Perpetual :

Saat terjadi pembelian :

Persediaan

50.000.000

Utang Dagang

50.000.000

Saat terjadi penjualan

Piutang Dagang

30.000.000

Penjualan

30.000.000

HPP

25.000.000

Persediaan

25.000.000

Penyesuaian pada akhir periode

tidak diperlukan jurnal penyesuaian, rekening

persediaan menunjukkan saldo yang ada pada akhir

periode yaitu Rp 35.000.000

(10.000.000 *+50.000.000-25.000.000)

* misal persediaan awal Rp 10.000.000


Sistem Periodik :

Saat terjadi pembelian

Pembelian

50.000.000

Utang Dagang

50.000.000

Saat terjadi penjualan

Piutang Dagang

30.000.000

Penjualan

30.000.000

Penyesuaian pada akhir periode

HPP

10.000.000

Persediaan

10.000.000

HPP

50.000.000

Pembelian

50.000.000

Persediaan

35.000.000

HPP

35.000.000

23 comments:

Anonymous said...

Mau tanya..jika selama ini perusahaan menggunakan metode periodik yaitu FIFO dan pada pertengahan tahun karna ada perubahan sistem komputerisasi sehingga berganti menjadi metode rata-rata....apakah hal ini diperkenankan...?TQ

khoiri said...

tidak diperkenankan, untuk berganti metode pencatatan harus mendapat ijin dulu dari dirjen pajak, penggantiannya pun boleh dilakukan setelah tutup buku

aulia said...

mau tanya >>>
metode pencatanan akuntansi apakah cash basi dan accrual atau metode perpetual dan periodik?

Anonymous said...

untuk pendapatan itu ada metode cash basic dan accrual (Yang Akan Diterima) tapi untuk persediaan metodenya seperti yang telah dijelaskan diatas

riyad said...

Gan, HPP pada Sistem Perpetual pada saat tejadi penjualan kok bs 25.000.000 dari mana?

khoiri said...

@riyad : HPP Rp 25.000 tersebut itu adalah penyesuaian persediaan karena terjadi penjualan. Jadi barang yang terjual yang belum di jurnal adalah sebesar Rp 25.000
angka di atas adalah perumpamaan

Anonymous said...

tolong dijelaskan kapan suatu perusahaan memutuskan harus memakai metode pencatatan perpetual atau menggunakan periodik?
atau metode pencatatan perpetual itu cocok nya dipake di perusahaan jenis apa, begitu juga yang periodik..
thx

khoiri said...

@anonymous : metode perpetual biasanya digunakan untuk perusahaan manufaktur, sedangkan metode periodik lebih banyak digunakan oleh perusahaan dagang atau perusahaan yang sederhana

PelanGi PaGi said...

mau tanaya
apa alasan kenapa kadanga dalam perpetual masih ada perhitungana fisik
kn klo periodik dilakukan penghitungan fisik untuk memperole informasi persediaan barang dagang tersedia

khoiri said...

@pelangiPagi : penghitungan fisik itu biasanya untuk SPI (Sistem Pengendalian Intern) apakah bagian pencatatan stock telah benar dalam mencatat persedian, dan ada tidak kecurangan dalam pencatatan persediaan. Kalau tidak dilakukan cek fisik/ penghitungan fisik/ stock opname tidak akan diketahui riil barang yang tercatat di buku itu benar apa tidak
Jadi penghitungan fisik itu harus dan perlu dilakukan secara periodik, tergantung kebijakan perusahaan.

Anonymous said...

contoh soal yang diatas untuk metode perpetual itu gimana kok tiba2 langsung jwabannya ?? tolong dibantu buat UAS

khoiri said...

@anonymous : itu bukan jawab soal, kan membandingkan. coba dilihat perbandingannya.
kalau perpetual, terjadi penjualan HPP-nya langsung dihitung
sedangkan periodik, HPP dihitung setelah akhir periode atau akhir tahun.

Jadi kalau misalkan dlm soal ditentukan pencatatan menggunakan sistem perpetual, maka ketika terjadi penjualan dibuat jurnal penjualan sekaligus jg jurnal HPP
Jurnal penjualan sebesar harga jual barang, sedangkan jurnal HPP sebesar harga beli/ produksi barang tersebut

:) said...

numpang tanya, kalau jurnal "pembelian" pada metode perpetual jika persediaanya didapat secara hibah begimana?

khoiri said...

@:) : jurnal untuk persediaan hibah, bisa menggunakan akun modal atau bisa juga dibuatkan akun hibah

jurnalnya :
>> Persediaan Rp XXX
>>>>>> Modal/ Hibah Rp XXX

Anonymous said...

Mau tanya kalau metode periodik apakah perhitungannya boleh pake kartu persediaan? atau kartu persediaan itu hanya digunakan untuk metode perpetual saja? terima kasih

khoiri said...

Boleh, malah dianjurkan dan seharusnya setiap persediaan itu harus ada kartu stocknya. yang membedakan metode perpetual dengan periodik kan kalau periodik pencatatan HPP-nya pada akhir periode, sedangkan perpetual setiap terjadi transaksi penjualan.
Jadi beda metode perpetual dengan periodik adalah pencatatan jurnal HPP

Anonymous said...

kalau jurnal untuk produksi barang menggunakan sistem periodik bagaimana Pak?
trims.

iriohk said...

@anonymous : tidak bisa. Kalau produksi itu ada namanya sendiri, yaitu harga pokok pesanan dan harga poko proses

Anonymous said...

mau tanya,,, gimana caranya biar cepet ngerti akuntansi ??

admin said...

Biar cepet ngerti akuntansi, banyak praktik langsung. Kalau untuk yang masih kuliah, banyak berlatih mengerjakan soal-soal akuntansi.

Dulu saya juga tidak paham, hanya sedikit tahu teori akuntansi. tetapi setelah praktek langsung, jadi paham tentang akuntansi

tonny said...

pagii''

klo untuk perusahaan jasa perhotelan baiknya menggunakan metode pha ? tolong di jelasinn

terima kasihh

khoiri said...

@tonny : menentukan penggunaan metode itu perlu memperhitungkan kuantitas persediaan dan keluar masuknya barang. Kalau barangnya cuma satu dua dan sebulan keluar masuknya cuma satu dua juga, ya sistem periodik bisa digunakan.

Tetapi jika jenis barangnya banyak dan kuantitas keluar masuknya juga sering, sangat dianjurkan menggunakan metode perpetual

Rama said...

Pagi

saya baru belajar akuntansi
perusahaan saya jual beli mobil bekas
metode akuntansi apa yang cocok untuk perusahaan saya?
terima kasih mohon jawabannya

Post a Comment

silahkan beri pendapat atau pertanyaan

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Macys Printable Coupons