Tuesday, October 25, 2011

Kontrak Selesai dan Persentase Penyelesaian

Judul di atas merupakan istilah dalam pekerjaan konstruksi. Pekerjaan
konstruksi sendiri ada dua jenis, yaitu jasa konstruksi dan usaha
konstruksi.
Dalam pelaksanaannya, pekerjaan konstruksi tidak selalu dapat
dilaksanakan dengan cepat atau selesai lebih dari satu tahun buku.
Untuk mencatat transaksi keuangan dari pekerjaan konstruksi maka
dipakailah metode kontrak selesai dan metode prosentase penyelesaian.

Metode kontrak selesai intinya adalah metode yang mengakui pendapatan
setelah proyek selesai dikerjakan. Jadi, ketika kontraktor menerima
pembayaraan selama proyek masih dikerjakan, maka penerimaan pembayaran
tersebut tidak dicatat sebagai pendapatan, tetapi sebagai uang muka
proyek. Setelah proyek selesai, barulah uang muka proyek tersebut di
jurnal sebagai pendapatan. Pada akhir proyek juga dihitung laba/ rugi
pekerjaan proyek tersebut.

Jurnal-jurnal Metode Kontrak Selesai :
- Pencatatan biaya pengerjaan proyek
  >> Proyek dalam pekerjaan Rp 1.500.000.000
  >>>>>> Kas/ Utang Rp 1.500.000.000
- Penerimaan cicilan pembayaran proyek
  >> Kas/ Bank Rp 500.000.000
  >>>>>> Uang Muka Proyek Rp 500.000.000
- Pencatatan pendapatan proyek
  >> Uang muka Proyek Rp 3.000.000.000
  >>>>>> Pendapatan Rp 3.000.000.000
- Pencatatan Laba/ Rugi
  >> Proyek Dalam Pekerjaan Rp 500.000.000
  >>>>>> Laba Proyek Rp 500.000.000*

*) Misal proyek dengan kontrak Rp 3.000.000.000,- dan biaya yang
dikeluarkan kontraktor Rp 2.500.000.000
(3 miliar - 2,5 miliar = 500 juta)


Metode Prosentase Penyelesaian pada intinya adalah pengakuan
pendapatan dan biaya dalam satu tahun buku yang telah di dapat untuk
pendapatan dan yang telah terjadi untuk biaya, dimana proyek masih
berlangsung.
Kalau mencatat biaya yang telah terjadi gampang, dengan melihat
kuitansi-kuitansi. Lalu bagaimana mencatat pendapatan untuk proyek
yang masih berlangsung? dengan PERKIRAAN. Jadi dihitung, kira-kira
berapa prosentase pekerjaan telah selesai. Misal proyek dengan kontrak
3 miliar, pada tahun pertama telah selesai sebesar 30%, maka
pendapatan untuk tahun pertama adalah Rp 900 juta (3 miliar X 30%).
Cara menghitung prosentase penyeselaian kontrak yaitu :
Total biaya sampai akhir kontrak dibagi (:) Total taksiran biaya sampai akhir periode

Jurnal-jurnal pencatatan untuk metode prosentase penyelesaian hampir
sama dengan metode kontrak selesai. Bedanya hanya terletak pada laba
dan pendapatan. Untuk metode prosentase penyelesaian, laba dan
pendapatan dicatat tiap akhir tahun buku, sedangkan metode kontrak
selesai, laba dan pendapatan diakui setelah proyek selesai.

Jurnal-Jurnal Pencatatan Metode Prosentase Penyelesaian
- Pencatatan Biaya-biaya proyek :
  >> Proyek Dalam Pekerjaan Rp 500.000.000
  >>>>>> Kas/ Utang Rp 500.000.000

- Pencatatan Pembayaran Cicilan :
  >> Kas/ Bank Rp 500.000.000
  >>>>>> Uang Muka Proyek Rp 500.000.000

- Pencatatan Laba/ Rugi pada akhir tahun buku :
  >> Proyek Dalam Pekerjaan Rp 100.000.000
  >>>>>> Laba Tahun Berjalan Rp 100.000.000*

*) Laba kotor = Kontrak - (biaya tahun pertama + Taksiran by. proyek)
= Rp 3.000.000.000 - (Rp 500.000.000 + Rp 2.000.000.000)
= Rp 500.000.000


Laba Tahun Berjalan = (Rp 500.000.000 : Rp 2.500.000.000)x Rp 500.000.000
= Rp 100.000.000

Dalam perpajakan, metode yang boleh digunakan adalah metode prosentase penyelesaian.

Note:
tulisan saya di atas penekanannya adalah JURNAL. jadi, angka-angka yang ada di jurnal tidak ada hubungannya dengan  perhitungan perkiraan pendapatan.

8 comments:

Indahnya Belajar Akuntansi said...

Sanji,

terimaksih atas bantuannya..
sedikit bertanya ya aku masih ada yang kabur pengertiannya.
a. jasa dan usaha kontruksi bedanya apa ya Sanji?
b.
- Pencatatan biaya pengerjaan proyek
>> Proyek dalam pekerjaan Rp 1.500.000.000
>>>>>> Kas/ Utang Rp 1.500.000.000
tanya :
(jurnal ini yang buat apakah pelaksana kontraktornya dngan bahasa lainnya kontraktor disini nombokin dulu sebelum mendapatkan uang muka ato gimana Sanji?

c. Pada jurnal kontrak selesai itu setiap angkanya ada keterkaitannya g ya San, masalahnya aku udah berusaha berpikir tapi belum menemukan asal angka2nya itu.

Terimakasih :)
Tiyok

khoiri said...

@tiyok :
a. hampir sama, cuma saja kalau perusahaan usaha kontruksi mereka bukan cuma menerima borongan atau kontrak saja, mereka juga membuat kontruksi untuk dijual. contoh : perumahan, ruko, konstruksi baja

b. yang namanya kotrak, kontraktor yang harus membiayai sendiri pengerjaan proyek tersebut. konsumen baru membayar setelah kontrak selesai atau membayar dng cicilan

c. ada
itu contoh biaya tahun pertama Rp 1.5 miliar
nilai kontrak 3 miliar
total biaya sampai kontrak selesai 2.5 miliar

Indahnya Belajar Akuntansi said...

Sanji,

makasih banyak ya...insyallah aku udah paham.
o iya bahasan diatas boleh aku share ke blog-ku?.
tapi aku tetep buat contoh lain Sanji. jd g copas.
aku cuma ijin share link aja di dalam artikel blog-ku...

o iya aku senang Sanji mau menyukai akuntansi lagi...:-)
makasih :-)

Tiyok

Mana said...

Bidang konstruksi memang sangat menjajikan.

Anonymous said...

Info nya agak menyesatkan sis terutama utk metode persentase penyelesaian. jurnal 1 dan 2 benar tapi utk selanjutnya tdk seperti itu sis. Sy cuma ingin yg pengen mngerti itu tdk tersesat sis.

Indahnya Belajar Akuntansi said...

Dear Anonymous, Maaf sebelumnya, sebenarnya bukan menyesatkan mungkin seperti ini jawabannya..Kalau menggunakan metode pesentase penyelesaian
Diket : Total proyek 3M diselesaikan secara berkala
Tahun Pertama tingkat penyelesaian 30%
Taksiran laba di akhir penyelesaian 500juta
* Jadi pendapatan tahun pertama 3M x 30% = 900juta
Ditanya : Pencatatan L/R di tahun pertama dengan Metode Presentase penyelesaian..
JAWAB :
Pencatatan di tahun pertama dengan taksiran 30%
D Pendapatan Proyek 900juta
K Biaya (aktual) 750 juta *
K Laba Kotor 150 juta **

* (3M-500juta)x 30% = 750juta
** 500juta x 30% = 150juta

Kalau Masih bingung bisa langsung ke link berikut http://www.akuntan-si.blogspot.com/2011/11/contoh-soal-mengenai-pendapatan-untuk.html

Semoga bisa membantu

Unknown said...

mhn pencerahannya,
misal perusahaan konstruksi memdapatkan kontrak perkerjaan yang dimulai dari november th 2010,
pertanyaan nya:
a. bgmn pencatatan yg hrs dilakukan pada saat menerima kontrak ? dan penerimaan pembayaran pertama?

b. perusahaan menggunakan persentase penyelesaian, misalkan pada akhir tahun per desember 2010. persentase penyelesaian pekerjaan sudah 10 %. Bgmn jurnal yang harus dilakukan perusahaan pada saat adjustment?

Mhn bantuannya..
mksh

Unknown said...

mhn pencerahannya,
misal perusahaan konstruksi memdapatkan kontrak perkerjaan yang dimulai dari november th 2010,
pertanyaan nya:
a. bgmn pencatatan yg hrs dilakukan pada saat menerima kontrak ? dan penerimaan pembayaran pertama?

b. perusahaan menggunakan persentase penyelesaian, misalkan pada akhir tahun per desember 2010. persentase penyelesaian pekerjaan sudah 10 %. Bgmn jurnal yang harus dilakukan perusahaan pada saat adjustment?

Mhn bantuannya..
mksh

Post a Comment

silahkan beri pendapat atau pertanyaan

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Macys Printable Coupons